15 Warga Binaan Lapas Pemuda Tangerang Jadi Tahfiz Quran
Upaya mengubah perilaku di dalam lapas terus dilakukan. Sebanyak 15 warga binaan Lapas Pemuda Kelas II-A Tangerang resmi diwisuda sebagai tahfiz Quran.
Tak hanya itu, salah satu peserta mendapat hadiah umrah ke Tanah Suci.
Program pembinaan kepribadian di Lapas Pemuda Kelas II-A Tangerang, Banten, terus dilakukan. Pada Kamis pagi, 15 warga binaan dikukuhkan sebagai penghafal Al-Qur’an.
Mereka merupakan bagian dari sekitar 100 peserta program pesantren yang diselenggarakan lapas.
Sebelum diwisuda, para warga binaan diuji satu per satu oleh petugas untuk memastikan kemampuan mereka dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Dari 15 warga binaan yang dikukuhkan sebagai tahfiz Quran, satu orang terpilih untuk mendapatkan hadiah umrah ke Tanah Suci. Hadiah ini diharapkan menjadi motivasi bagi warga binaan lain untuk terus berprestasi dan memperbaiki diri.
Salah satu warga binaan mengungkapkan, keterbatasan di dalam lapas tidak menghalanginya untuk memperbaiki diri dan menjadi penghafal Al-Qur’an.
Kepala Lapas Pemuda Kelas II-A Tangerang, Yogi Suhara, menjelaskan bahwa program pesantren merupakan bagian dari pembinaan kepribadian dan kemandirian.
Sehari-hari, sekitar 100 warga binaan mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam pesantren lapas.
Program pembinaan di Lapas Pemuda Tangerang membuktikan bahwa pembatasan fisik tidak menjadi hambatan untuk berubah.
Melalui pesantren dan pembinaan kepribadian, warga binaan diberikan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (HAK)