Anak Tak Diterima, Jalan ke Sekolah Ditutup Paksa Warga
Hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru di SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 17 Kota Tangerang Selatan, Banten, diwarnai penutupan akses jalan oleh warga sekitar.
Akibatnya, wali murid terpaksa mengantarkan anaknya hanya sampai di depan gerbang jalan yang masih tertutup dan hanya dapat menyaksikan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari jauh.
Pada hari pertama MPLS, wali murid dan tenaga pendidik harus menghadapi kenyataan pahit lantaran akses jalan menuju kedua sekolah tersebut masih ditutup oleh warga setempat.
Para guru terpaksa menyambut siswa di depan gerbang jalan yang tertutup. Selain itu, para murid harus berjalan lebih dari 300 meter untuk menuju ke dua sekolah. Sementara wali murid hanya dapat menyaksikan anaknya yang bersemangat mengikuti MPLS dari jarak jauh.
Situasi ini mendapat reaksi beragam dari orang tua siswa. Yoyo, salah seorang orang tua siswa, berharap warga sekitar dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan belajar mengajar.
Senada dengan Yoyo, Ratna Nur Rahma, orang tua siswa lainnya, juga mengungkapkan kekecewaannya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Feri Kamil, menuturkan penutupan akses tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Feri, hal itu adalah bentuk kekecewaan warga yang bermula dari tidak adanya keputusan pihak sekolah untuk mengakomodasi anak-anak sekitar sekolah.
Meskipun gerbang sekolah tertutup, rangkaian MPLS di dua sekolah tersebut tetap berlangsung. (HAK)