Banjir Rob Melanda, 21 Warga Pontianak Barat Diungsikan
Tetapkan status Siaga Satu, 21 warga Pontianak Barat diungsikan lantaran terdampak banjir rob yang melanda sejumlah kawasan.
Selain dukungan logistik, Pemkot Pontianak juga menyiapkan sejumlah lokasi evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pengungsi.
Pemerintah Kota Pontianak mengevakuasi sedikitnya 21 warga Pontianak Barat yang terdampak banjir rob yang melanda sejumlah wilayah. Warga yang mengungsi terdiri dari anak-anak, dewasa, hingga lansia yang sedang sakit dan harus mendapat perawatan medis dari tenaga kesehatan.
Warga diungsikan sementara di dua lokasi, yakni di Aula Kantor Camat Pontianak Barat dan Masjid Al-Amin.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, yang turun langsung memantau proses evakuasi, menyebut pemerintah bersama jajaran camat dan lurah terus melakukan pemantauan terhadap warga yang rumahnya kemasukan air, terutama mereka yang lanjut usia, lumpuh, atau dalam kondisi sakit.
Jika ditemukan warga rentan yang terdampak, mereka akan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan.
Edi menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak telah menetapkan status Siaga Satu dan mengerahkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk memonitor kondisi lapangan bersama instansi terkait.
Puncak pasang air diperkirakan terjadi hingga tanggal 10 dan mulai turun pada tanggal 11, meski secara bertahap.
Untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya pengungsi, Pemkot juga telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai titik evakuasi, di antaranya Rusunawa Nipah Kuning, beberapa aula kecamatan di wilayah timur, serta titik-titik pengungsian di wilayah utara dan Pontianak Barat.
Dari data pemantauan pemerintah kota, kawasan yang paling terdampak berada di sepanjang bantaran Sungai Kapuas, mulai dari Yuka hingga Jeruju Satu. Kondisi tersebut diperparah oleh angin dan ombak yang menyebabkan air masuk ke permukiman.
Terkait dukungan logistik, Edi memastikan bahwa bantuan bagi warga terdampak telah mulai disalurkan. Khusus bagi lansia yang tengah dirawat, pemerintah menjamin pelayanan kesehatan tetap ditangani melalui BPJS.
Edi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, memantau perkembangan informasi resmi, dan segera melapor jika membutuhkan bantuan evakuasi. (END)