BMKG Sebut Fenomena Hujan Es Akibat Peralihan Musim
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fenomena terjadinya hujan es di beberapa wilayah di Indonesia disebabkan adanya peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
BMKG juga memastikan, hujan es bersifat lokal dan tidak akan meluas ke berbagai wilayah lain.
Terjadinya hujan es disertai angin kencang di sejumlah daerah dipastikan tidak akan meluas ke berbagai wilayah lain karena bersifat hujan lokal.
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG, Iqbal Fathoni, terjadinya hujan es karena adanya musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya.
Fenomena ini terjadi akibat pembentukan awan Cumulonimbus yang membawa uap air dalam jumlah besar, sehingga membuat sejumlah wilayah mengalami hujan lebat, angin kencang, disertai hujan es dengan durasi singkat dan tidak meluas.
Meskipun demikian, terjadinya hujan es sulit diprediksi datangnya, apalagi durasinya sangat singkat. BMKG memperkirakan fenomena hujan es ini bisa juga terjadi di wilayah lain akibat cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan, di antaranya di:
• Pulau Sumatra bagian selatan.
• Sebagian besar wilayah Jawa.
• Papua.
• Kalimantan Barat.
• Bali.
• Maluku.
(FZR)