Erick Thohir Tegaskan Olahraga Indonesia Tidak Dibekukan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, menegaskan dunia olahraga Indonesia tidak dibekukan pasca-keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Ia menjelaskan, surat dari IOC hanyalah rekomendasi penundaan pembahasan terkait status Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade.
Status Sanksi IOC dan Partisipasi Indonesia di Ajang Internasional
Erick Thohir mengklarifikasi bahwa surat dari IOC bukanlah pembekuan olahraga dalam negeri, melainkan rekomendasi dan penundaan pembahasan terkait status Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade.
Penundaan pembahasan ini tidak memengaruhi partisipasi atlet Indonesia di ajang internasional. Dengan demikian, Indonesia tetap dapat mengirimkan atlet terbaik ke ajang-ajang seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
Erick Thohir mengaku pemerintah tetap menjalankan Blueprint Olahraga Nasional. Sesuai arahan Presiden Prabowo, pemerintah saat ini mulai fokus pada 17 cabang olahraga unggulan.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan penggunaan anggaran lebih efisien serta hanya mengirimkan atlet terbaik dalam setiap kejuaraan.
Latar Belakang dan Kontroversi Sikap IOC
Sanksi IOC terhadap Indonesia ini muncul setelah Indonesia menolak memberikan visa bagi atlet Israel pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 (53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025) yang seharusnya digelar di Indonesia.
Surat dari IOC tersebut meminta federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar kegiatan olahraga internasional di Indonesia.
Sanksi IOC terhadap Indonesia ini juga menunjukkan adanya standar ganda oleh Komite Olahraga Internasional tersebut.
Pasalnya, IOC melarang atlet Rusia dan Belarus untuk ikut ajang internasional karena perang Ukraina, sementara terkait genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina yang mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia, IOC seolah menutup mata. (PTR)