Kasus Perundungan SMPN 19 Tangerang Selatan
Keluarga siswa SMP Negeri 1 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, yang menjadi korban perundungan oleh teman sekolah hingga meninggal dunia, menyebut korban kerap takut bersekolah karena sering mengalami kekerasan dari teman sekelas.
Korban enggan bercerita mengenai perundungan yang dialaminya karena khawatir kondisi kesehatan ibunya yang sakit.
MH, siswa SMP Negeri 1 Tangsel, kerap mencurahkan ketakutannya untuk berangkat ke sekolah kepada sang kakak karena sering mendapatkan perundungan sejak masa MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Korban memilih menyimpan semua tekanan tersebut dari ibunya karena sang ibu mengidap penyakit serius dan tak ingin menambah beban pikirannya.
Kronologi dan Dampak Perundungan
Menurut penuturan keluarga, korban mulai terbuka kepada sang kakak sejak 20 hari lalu, mengaku telah dipukul menggunakan kursi, ditampar, dan ditendang oleh teman sekelasnya.
Perundungan tersebut diduga sudah terjadi sejak masa MPLS bulan Juli lalu. Perundungan bermula dari permainan saling lempar bungkus makanan antar teman, namun justru berakhir dengan korban mendapat tamparan dari terduga pelaku.
Sejak saat itu, korban kerap mencari alasan untuk tidak masuk sekolah. Keluarga mulai menyadari perubahan kondisi fisik korban, mulai dari cara jalan yang tidak stabil, pandangan tak fokus, hingga kerap tersandung.
Sebelumnya, MH meninggal dunia usai menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga saat ini, keluarga masih menyerahkan kelanjutan proses hukum kepada LBH yang menangani kasus tersebut, dan belum memberikan keterangan resmi terkait langkah hukum yang akan diambil.
Keluarga berharap kasus ini dapat ditangani secara adil dan tuntas agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. (HAK)