
Kubu Raya Terjun Bebas di Popda 2025: Dari Juara Umum ke Peringkat Tujuh
Kubu Raya – Hasil mengejutkan mewarnai gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalimantan Barat 2025. Kabupaten Kubu Raya, yang pada tahun sebelumnya berhasil meraih gelar juara umum, kini harus menelan pil pahit dengan merosot tajam ke peringkat ketujuh.
Kontingen Kubu Raya yang berlaga sejak tanggal 22-26 Juni 2025 Kemarin di beberapa venue di kawasan GOR Pangsuma Pontianak hanya mampu membawa pulang 5 medali perak dan 5 medali perunggu dari lima cabang olahraga yang diikuti.
Penurunan drastis ini tentu menjadi sorotan utama. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kubu Raya, Rini Kurnia Solihat, menyatakan bahwa hasil ini akan menjadi bahan evaluasi penting untuk pembinaan atlet pelajar ke depannya.
Menurut Rini, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi merosotnya prestasi Kubu Raya di Popda tahun ini.
Salah satu alasan utama adalah perubahan cabang olahraga yang dipertandingkan. “Popda ini memang event yang cabangnya selalu berganti tiap tahun, menyesuaikan dengan arahan dari provinsi. Tahun ini, cabang yang dipertandingkan bukan cabang unggulan kita,” jelas Rini, Senin (30/6/2025).
Selain itu, Rini juga menyoroti masalah administratif. Beberapa atlet potensial dari Kubu Raya yang kebetulan bersekolah di Kota Pontianak tidak dapat membela kontingen daerah asalnya.
“Basis keikutsertaan Popda ditentukan berdasarkan domisili sekolah. Jadi, meskipun mereka tinggal dan berlatih di Kubu Raya, karena sekolahnya di Pontianak, mereka tidak bisa masuk kontingen kita,” ungkapnya.
Meskipun perolehan medali menjadi indikator pencapaian, Rini menegaskan bahwa Popda seharusnya juga dilihat sebagai ajang pembinaan dan pengalaman bertanding bagi atlet-atlet muda.
“Popda ini target utamanya bukan medali, tapi bagaimana anak-anak kita punya kesempatan tanding, belajar, dan berkembang. Ini bagian dari proses menuju atlet profesional,” tegas Rini.
Menariknya, dua medali emas sebenarnya berhasil diraih oleh atlet Kubu Raya dalam rangkaian seleksi menuju Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional). Namun, karena sifatnya seleksi, raihan tersebut tidak dihitung dalam klasemen resmi Popda.
“Dua emas ini jadi catatan tersendiri. Meski tak dihitung di klasemen Popda, tapi atletnya tetap punya peluang besar ke Popnas,” imbuh Rini.
Disporapar Kubu Raya tidak akan berdiam diri. Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk memperbaiki sistem pembinaan dan persiapan menghadapi Porprov Kalbar 2026.
“Ini jadi cermin bagi pengurus cabang olahraga untuk lebih maksimal membina atlet muda. Kita ingin dari pelajar-pelajar ini lahir atlet profesional Kubu Raya di masa depan,” pungkas Rini. (Mus)
FOTO : Bupati Kubu Raya Sujiwo melepas kontingen Popda untuk berlaga di Popda Provinsi 22-26 Juni di Pontianak (Prokopim Kubu Raya)
***
FREKUENSI SIARAN DIGITAL PONTV BERUBAH DI KANAL 41 UHF ATAU 634 MHZ, SCAN ULANG TV ATAU SET TOP BOX DIGITAL ANDA.