Nelayan Sungai Kakap Rasakan Manfaat Konversi BBM ke Listrik
Program Electrifying Marine dari PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), yang mengkonversi mesin perahu nelayan dari bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik, membawa angin segar bagi para nelayan di Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Salah seorang nelayan, Iskandar Akadair, mengaku telah merasakan langsung dampak positif dari program ini.
Iskandar Akadair, nelayan asal Sungai Kakap, Kubu Raya, menjadi salah seorang penerima manfaat dari program konversi mesin perahu BBM ke listrik.
Dengan adanya program ini, ia merasa sangat tertolong karena tidak lagi kesulitan mencari BBM untuk perahunya dan bersyukur bisa mendapatkan bantuan ini.
Sebelumnya, Iskandar menjelaskan bahwa biaya operasional untuk sekali melaut bisa mencapai Rp250.000.
Namun, dengan mesin perahu listrik, biaya tersebut kini terpangkas signifikan.
Meskipun sudah beralih ke listrik, kecepatan perahu dinilainya tidak jauh berbeda dan tetap optimal.
Untuk sekali melaut, nelayan seperti Iskandar biasanya berangkat jam 4 subuh dan kembali jam 3 sore, dengan jarak tempuh yang setara dengan penggunaan 25 liter BBM sebelumnya.
Bantuan dari PLN berupa satu set mesin beserta baterainya ini sangat menekan biaya produksi nelayan.
Dengan berkurangnya biaya produksi, para nelayan berharap pendapatan bersih mereka bisa lebih stabil, meskipun hasil tangkapan di laut tetap bergantung pada kondisi laut dan cuaca.
Ini merupakan langkah maju dalam mendukung keberlanjutan mata pencarian nelayan sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan semakin banyak nelayan yang dapat merasakan manfaat serupa demi meningkatkan kesejahteraan mereka. (GFM)