Pasca Erupsi Gunung Semeru
Di tengah suasana duka akibat bencana erupsi Gunung Semeru yang menghancurkan rumah dan menghabiskan harta benda, seorang petugas desa berjuang mencari berkas dokumen milik warganya di sisa puing bangunan dan tumpukan material erupsi.
Ia merasa terbebani dan bertanggung jawab ketika puluhan buku nikah dan akta cerai milik warganya tidak ditemukan.
Setelah merasa lelah mencari dokumen milik warganya seorang diri, Rusnadi, seorang petugas desa, meminta bantuan alat berat untuk memindahkan tumpukan puing-puing bangunan rumahnya yang hancur pasca erupsi Gunung Semeru pada 19 November lalu.
Ia dibantu keluarganya dan sejumlah relawan mencari berkas dokumen dengan menggunakan peralatan seadanya, mulai dari tongkat hingga cangkul.
Sebelum erupsi Semeru 19 November lalu, puluhan buku nikah, akta cerai, dan dokumen keagamaan ia simpan rapi di dalam kotak khusus.
Profesi sebagai petugas desa memang menjadi jembatan warga dalam membantu mengurus pernikahan, perceraian, dan kegiatan keagamaan.
Dokumen itu bukan sekadar kertas; ada tanggung jawab moral, kepercayaan warga, dan nama baiknya sebagai mudin yang ia jaga.
Meskipun pencarian berkas berhari-hari belum membuahkan hasil, ia tidak patah semangat dan yakin dokumen itu masih bisa ditemukan.
Sementara itu, selama masa tanggap darurat, tim gabungan TNI/Polri dan relawan membantu warga mengevakuasi barang-barang berharga keluar dari lokasi terdampak, zona merah yang berbahaya. (YONG)