Pelantikan Pengurus DPW Pertamisi Kalbar
Industri pertambangan silika di Kalimantan Barat baru saja mendapat angin segar.
Pada Kamis, 10 Juli 2025 kemarin, Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Pertambangan dan Industri Silika Indonesia (Pertamisi) Kalbar resmi dilantik. Pelantikan ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kalimantan Barat.
Pelantikan DPW Pertamisi Kalimantan Barat periode 2025-2030 berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Ketua Umum Pertamisi Pusat, Raden Sukhyar, melantik langsung kepengurusan yang baru ini.
Menurut Ketua DPW Pertamisi Kalbar, Rolando Sibarani, pasir silika memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
Material ini merupakan bahan baku penting untuk berbagai industri modern, seperti semikonduktor, panel surya, dan produk kaca.
Kementerian ESDM bahkan menetapkan silika sebagai salah satu dari 22 mineral strategis Indonesia, dengan cadangan mencapai 330 juta ton.
Kualitas pasir silika di Kalimantan Barat sendiri tergolong baik, dengan kandungan silikon oksida yang tinggi.
Daerah-daerah di Kalimantan Barat yang memiliki potensi pasir silika antara lain Kabupaten Ketapang, Sambas, Sanggau, dan Bengkayang.
Rolando menambahkan, pembentukan Pertamisi di Kalbar bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pengusaha tambang, memastikan tata kelola pertambangan yang baik, menciptakan iklim kompetisi yang sehat, dan yang terpenting, menyetarakan harga agar tidak saling menjatuhkan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik kehadiran Pertamisi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Ignasius, berharap Pertamisi dapat menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha dan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di sektor pertambangan silika.
Besarnya potensi pasir silika ini tentu menjadi harapan baru bagi peningkatan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Barat. Dengan adanya Pertamisi Kalbar, diharapkan bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut. (GFM)