Pemusnahan 9,2 Juta Batang Rokok Ilegal
Sebanyak 9,2 juta batang rokok ilegal dimusnahkan Bea Cukai Bandung, Jawa Barat. Rokok ilegal yang dimusnahkan ini merupakan barang hasil penindakan periode 2025 dan berstatus sebagai barang milik negara.
Dengan menggunakan dua unit truk tronton, sebanyak 9,2 juta batang rokok ilegal dibawa ke lokasi pemusnahan di Narogong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, sisanya secara simbolis dibakar di Kantor Bea dan Cukai Kota Bandung.
Menurut Kepala Bea Cukai Bandung, Budi Santoso, rokok ilegal yang berhasil ditindak berjumlah 9,2 juta batang, dengan perkiraan nilai barang Rp13,7 miliar dan nilai cukai yang tak terbayar mencapai Rp6,8 miliar.
Budi menyebut jalur atau rute penyebaran rokok ilegal awalnya berasal dari wilayah Jawa Timur, meski ada sedikit dari daerah lainnya. Kemudian masuk ke Bandung Raya melalui berbagai jalur darat.
Rokok-rokok ilegal berbagai merek terlihat sudah menumpuk di tong-tong pemusnahan, seperti Gemoy, Geboy, Jaya Era, Angker, Sempurna, dan lainnya, yang selanjutnya dibakar secara simbolis.
Selain dimusnahkan melalui pembakaran, Budi menyebut sebagian rokok ilegal dikirim ke wilayah Bogor menggunakan kontainer untuk kemudian dikirim ke PT Solusi Bangun Indonesia.
Di sana rokok-rokok tersebut akan digiling menggunakan teknologi hingga tidak tersisa, bahkan residunya pun tidak dapat dimanfaatkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Jabar, Setiawan, menambahkan bahwa Jawa Barat bukan daerah produsen rokok, karena produsen rokok berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jawa Barat merupakan daerah pasar, sebab penduduknya terbesar, serta menjadi jalur perlintasan bagi mereka yang ingin memasarkan ke wilayah Sumatra melalui jalur darat melewati Jawa Barat.
Pada tahun 2025, Bea Cukai Jabar melakukan penindakan atau penertiban di daerah perlintasan dengan bantuan berbagai pihak termasuk intelijen.
Sepanjang 2025 hingga November, sudah ada 88 juta batang rokok ilegal yang ditindak secara kolaboratif. Dari jumlah itu, 50 juta batang berasal dari perlintasan utara dan selatan. (AGS)