Polisi Diminta Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mendorong polisi mengusut tuntas tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Pengusutan tragedi ini diharapkan akan menjadi bahan pembelajaran bagi setiap pengelola lembaga pendidikan untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
Ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta Pusat, Selasa sore, Ahmad Muzani mengaku prihatin atas insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia.
Agar kejadian serupa tidak lagi terulang, Muzani mendorong polisi mengusut tuntas tragedi tersebut untuk menjadi bahan pembelajaran bagi setiap pengelola lembaga pendidikan.
Muzani meyakini, apa pun yang menjadi putusan oleh pihak berwenang akan menjadi keputusan terbaik. Ketua MPR mengingatkan seluruh pihak bahwa standar konstruksi bangunan sangat penting guna memastikan keselamatan siswa, santri, dan mahasiswa di semua lembaga pendidikan.
Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny di hari ke-9.
Hingga akhir pencarian pada Selasa, Basarnas mencatat korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny total berjumlah 171 orang, terdiri dari:
• 104 orang selamat.
• 67 orang meninggal dunia, termasuk 8 bagian tubuh.
(FZR)