Prioritas Gudang Baru Daerah 3T: Terdepan, Terluar dan Terpencil
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyebut 100 gudang baru Bulog yang akan dibangun oleh pemerintah akan difokuskan di daerah yang belum memiliki gudang, termasuk Daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Selain itu, kapasitas gudang yang dibangun akan disesuaikan dengan potensi pertanian di masing-masing daerah.
Menindaklanjuti rencana pemerintah yang akan membangun 100 gudang baru untuk penyerapan jagung dan gabah petani, Perum Bulog langsung menentukan lokasi pembangunan gudang tersebut.
Ahmad Rizal Ramdhani menyebut, pembangunan gudang baru di daerah 3T akan memastikan ketersediaan cadangan pangan nasional serta meningkatkan efisiensi biaya distribusi.
Detail Kapasitas dan Fasilitas Gudang
Kapasitas gudang yang dibangun akan bervariasi, mulai dari 1.000 ton, 3.500 ton, hingga 7.000 ton, disesuaikan dengan potensi pertanian setiap wilayah.
Bulog juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menentukan titik pembangunan berdasarkan data lumbung pangan.
Sebagian gudang akan dilengkapi fasilitas Rice Milling Unit (RMU), Dryer, dan sarana pendukung lainnya, khususnya di daerah sentra produksi pangan.
Rizal juga menjelaskan, percepatan pembangunan akan didukung dengan Peraturan Presiden yang bersifat lex specialis, agar proses pembangunan berjalan lebih cepat. Bulog menegaskan akan memulai pembangunan secepat mungkin dengan melibatkan sejumlah BUMN Karya. (FZR)