Program MBG Mengurangi Beban Keluarga
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berperan untuk menggerakkan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja.
Di tengah sulitnya ekonomi global, program ini diyakini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%.
Sementara itu, para penerima manfaat menilai MBG dapat mengurangi beban keluarga di saat kondisi sulit.
Program MBG merupakan salah satu Program Strategis Nasional Presiden Prabowo Subianto. Program yang dimulai sejak 6 Januari 2025 ini menelan anggaran sebesar Rp71 triliun lebih dan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat.
Program MBG diyakini menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Saat ini, telah tercipta 1,5 juta lapangan kerja dan melibatkan 30 ribu dapur produksi.
Presiden Prabowo Subianto merasa optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh 8% dalam beberapa tahun ke depan.
Masyarakat menengah ke bawah merasa terbantu dengan serapan tenaga kerja lewat program MBG. Ini dirasakan Toni, salah seorang sopir MBG di SMA Kemala Bhayangkari 1, Jakarta Selatan.
Serapan kerja lewat program MBG bisa mengurangi beban keluarga di saat sulitnya mencari pekerjaan.
Para murid menjadi penerima manfaat dari program MBG. Mereka bisa menghemat uang jajan dan membiasakan diri untuk menabung.
Namun, yang utama, program MBG bisa menjadi jawaban untuk meringankan beban orang tua murid.
Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, memiliki beberapa catatan dari program MBG yang sudah berjalan sejak awal Januari lalu.
Di antaranya, target penerima MBG dari 82 juta lebih penerima manfaat, baru mencapai 50 juta penerima manfaat, padahal sisa waktu tinggal 2 bulan di penghujung tahun 2025. Selain itu, serapan anggaran MBG juga dinilai belum maksimal.
Dukungan dan Alokasi Anggaran
Mayoritas hasil lembaga survei menyebutkan masyarakat menyambut positif program kerja Presiden Prabowo Subianto.
Untuk tahun 2026, pemerintah menyiapkan dana Rp335 triliun untuk program MBG, yang telah dialokasikan di APBN tahun depan. (TIM)