Sejumlah Perusahaan Perkebunan Sawit Gelar Siaga Karhutla
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sejumlah perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Sekadau ikut apel siaga Karhutla secara serentak pada Kamis kemarin.
Kabupaten Sekadau yang secara geografis sangat rentan terhadap Karhutla, perlu upaya pencegahan dini dari semua pihak, termasuk perusahaan perkebunan.
Apel siaga Karhutla ini dipimpin Kapolsek Sekadau Hilir, AKP Burhanudin, mewakili Kapolres Sekadau, pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Dalam amanat Kapolres yang dibacakan Kapolsek, diungkapkan bahwa Kabupaten Sekadau secara geografis sangat rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dini dari semua pihak, termasuk perusahaan-perusahaan perkebunan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, luas lahan yang terbakar di Kabupaten Sekadau pada tahun ini mencapai 1.526,78 hektare. Sementara itu, aplikasi BONGKAR mencatat terdapat 3.102 titik api pada tahun 2023 dan menurun menjadi 1.920 titik api pada tahun 2024.
Amiruddin, selaku Manajer PT. Multi Prima Entakai, mengatakan pihaknya selalu menyiapkan sarana, prasarana, dan personel pemadam kebakaran perusahaan. Saat musim kemarau dan saat petani mulai membuka lahan, tim perusahaan akan aktif melakukan pengawalan dan patroli ke wilayah rawan kebakaran.
Sementara Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Sekadau, Bambang Sugiharto, menambahkan bahwa Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan apel siaga Karhutla pada 2 Agustus 2025 sebagai bentuk komitmen pencegahan Karhutla secara menyeluruh.
Hujan yang mengguyur Kalbar pada awal Agustus lalu merupakan hasil teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Petani atau peladang yang ingin membuka lahan dengan cara membakar diingatkan wajib melapor kepada kepala desa serta mengikuti ketentuan Pergub Kalbar Nomor 1 tentang pembukaan lahan. (MUS)