
SUTT 150 kV Tayan – Sandai Ditargetkan Rampung Tahun 2025, Siap Memperkuat Sistem Kelistrikan Kalimantan
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) melalui Unit Pelaksana Pembangunan Kalimantan Bagian Barat 1 (UPP KLB 1) terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan strategis di Kalimantan. Salah satu pembangunan prioritas yang kini tengah memasuki tahap akhir adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan–Sandai beserta pekerjaan Extension 2 Line Bay di Gardu Induk (GI) Tayan. Infrastruktur ini ditargetkan rampung dan masuk tahap energize pada tahun 2025.
Jaringan transmisi ini membentang dari Tayan di Kabupaten Sanggau hingga Sandai di Kabupaten Ketapang, dan akan menjadi bagian terakhir dari sistem interkoneksi antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Keberadaannya diharapkan mampu memperkuat keandalan dan efisiensi sistem kelistrikan di kawasan tersebut, sekaligus membuka peluang pemerataan akses listrik bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Progres fisik pembangunan hingga saat ini telah menunjukkan capaian yang signifikan. Hampir seluruh pekerjaan sipil, termasuk didalamnya pembangunan pondasi tower telah diselesaikan, sementara erection atau pendirian tower transmisi hampir mencapai seluruh bentang jalur. Selanjutnya, pembangunan akan memasuki tahap penarikan konduktor, yang dapat dilaksanakan setelah penyelesaian proses pembebasan lahan atau Right of Way (ROW) di beberapa titik yang masih dalam proses penyelesaian.
Sepanjang pelaksanaan di lapangan, PLN terus memastikan bahwa setiap tahapan pekerjaan memenuhi standar mutu dan keselamatan kerja yang ketat. Pengawasan dilakukan secara berkala, mulai dari pemastian spesifikasi teknis hingga kesiapan tenaga kerja dan alat pendukung. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga ritme pembangunan tetap optimal tanpa mengorbankan aspek keamanan dan kualitas konstruksi.
Manager UPP KLB 1, Muhammad Iqbal, menyampaikan bahwa koordinasi lintas unit dan kesiapan teknis menjadi faktor kunci dalam menjaga konsistensi pembangunan.
“Kami terus memantau progres di setiap segmen dan memastikan pelaksanaan teknis sesuai dengan timeline yang telah disusun. Koordinasi antara PLN, kontraktor, dan pihak stakeholder lainnya terus dilakukan agar target penyelesaian tahun ini dapat tercapai,” ungkap Iqbal.
General Manager UIP Kalimantan Bagian Barat, Johar Wijaya, menegaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya merupakan infrastruktur fisik semata, melainkan juga bagian dari upaya membangun sistem kelistrikan Kalimantan yang terintegrasi dan handal. Menurutnya, interkoneksi ini akan menjadi pondasi penting dalam mendukung pemerataan akses energi ke wilayah yang sebelumnya belum terjangkau secara optimal. Dengan semangat sinergi dan percepatan, PLN optimistis pembangunan ini akan diselesaikan sesuai target dan memberikan dampak langsung yang positif bagi masyarakat.
PLN menargetkan agar SUTT 150 kV Tayan–Sandai dapat segera memasuki tahap energize pada Semester 2 tahun 2025, sehingga siap untuk memperkuat pasokan listrik di Kalimantan Barat secara keseluruhan. Melalui pembangunan ini, PLN kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan listrik yang andal, merata, dan berkelanjutan sebagai bagian dari transformasi energi nasional.