Tradisi Pengukuhan Sinden di Pemandian Bektiharjo
Puluhan waranggono di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjalani prosesi wisuda dan ritual sakral Siraman Waranggono.
Tradisi kuno yang sempat vakum sejak 2019 ini kembali digelar dan langsung menyedot perhatian ratusan warga. Kegiatan ini juga menjadi upaya melestarikan warisan budaya leluhur.
Sebagai bentuk pelestarian budaya nenek moyang, puluhan sinden di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengikuti ritual Siraman Waranggono di kawasan Pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Siraman Waranggono dikenal sebagai salah satu ritual budaya paling ikonik di Tuban. Prosesi ini dimaknai sebagai doa permohonan keselamatan, sekaligus penegasan legalitas para sinden di desa setempat.
Dalam prosesi sakral tersebut, para sinden diberikan kesempatan untuk menari di sebuah panggung yang berdiri di atas air.
Mereka tampil anggun dengan mengenakan busana serba putih. Rambut para sinden dihiasi rangkaian bunga melati yang menambah kesan suci.
Selanjutnya, satu per satu sinden menjalani tahapan siraman, mulai dari pembasuhan wajah, tangan, hingga kaki. Siraman dilakukan oleh para sesepuh seni budaya yang dipercaya memiliki kharisma dan pemahaman mendalam tentang tradisi ini.
Tak sekadar ritual, siraman ini juga menjadi momen wisuda bagi para sinden waranggono. Hal tersebut menjadi simbol pengukuhan peran mereka dalam menjaga seni tayub, sekaligus bentuk penghormatan atas kontribusi dalam mempertahankan identitas budaya Tuban.
Prosesi yang menghadirkan seluruh waranggono asli Tuban ini kembali menegaskan filosofi utamanya, yakni memohon berkah, keselamatan, dan pembersihan diri sebelum kembali tampil menghibur masyarakat melalui seni tayub. (ZIK)