Transformasi Transmigrasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan kebijakan transmigrasi masa kini tidak sekadar menjadi program pemindahan penduduk, tetapi mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
Keterlibatan generasi muda dan perguruan tinggi dinilai penting dalam mendukung pembangunan kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan ini, Iftitah menegaskan kebijakan transmigrasi masa kini harus mengalami transformasi menyeluruh.
Hal ini agar transmigrasi tidak sekadar menjadi program pemindahan penduduk, tetapi mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Iftitah, transmigrasi harus menjadi instrumen pemerataan ekonomi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Ia pun menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dan perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Iftitah mengaku saat ini Kementerian Transmigrasi telah bekerja sama dengan dunia pendidikan tinggi dan dunia usaha agar mampu menciptakan ekosistem pembangunan yang selaras.
Ia menilai partisipasi kampus dalam riset dan pendampingan di kawasan transmigrasi merupakan langkah penting, utamanya untuk mendorong inovasi dan memastikan pembangunan berbasis data serta kebutuhan masyarakat lokal.
Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro, Suharnomo, menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan transformasi transmigrasi yang disampaikan Menteri.
Hingga saat ini, pemerintah memiliki 154 kawasan transmigrasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Dari jumlah tersebut, terdapat tiga kawasan yang kini menjadi fokus pengembangan utama, yaitu Barela di Batam, Salor di Merauke, serta satu kawasan lainnya di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Barat yang masih dalam proses penentuan. (IDA)