Tumpahan Salok Diharap Jadi Modal Besar Pembangunan Daerah
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, membuka acara Tumpahan Salok sebagai ajang silaturahmi masyarakat Sambas di perantauan pada Sabtu lalu.
Kebersamaan masyarakat Sambas, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang merantau, diharapkan dapat menjadi modal besar dalam mendukung pembangunan daerah.
Acara Tumpahan Salok kembali digelar oleh Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Sambas Serantau (PASS) di Pendopo Gubernur Kalbar pada Sabtu lalu. Acara yang digelar selama dua hari ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga dirangkaikan dengan peringatan HUT PASS ke-4.
Suasana kekeluargaan tampak begitu kental sejak awal acara, dengan hadirnya warga Sambas dari berbagai daerah, baik di Kalimantan Barat maupun dari luar provinsi.
Ria Norsan yang membuka langsung acara ini menyampaikan bahwa Tumpahan Salok memiliki makna mendalam, yakni kerinduan untuk bertemu dan mempererat hubungan antar masyarakat Sambas.
Melalui acara ini, ia berharap tali silaturahmi masyarakat Sambas di perantauan tetap bersatu, kompak, dan bersama-sama membangun Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sambas.
Ketua Panitia Kegiatan, Edy Zaidar, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme masyarakat yang hadir dan berharap kegiatan ini membawa kebaikan untuk semua, mempererat tali persaudaraan, dan membawa manfaat bagi masyarakat Sambas di mana pun berada.
Acara Tumpahan Salok diisi dengan berbagai kegiatan bernuansa budaya, diskusi, serta ramah tamah yang menonjolkan kekayaan tradisi masyarakat Sambas, dan ditutup dengan senam serta jalan sehat pada Minggu pagi.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya mempererat ikatan emosional sesama warga Sambas, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat kontribusi mereka dalam pembangunan Kalimantan Barat. (end)