Warga Tolak Pembangunan Mako Kopasus di Lahan Perkebunan
Aliansi Masyarakat Pejuang Tanah Ulayat Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menggelar unjuk rasa menolak pembangunan Markas Komando Pasukan Khusus (Mako Kopassus) TNI Angkatan Darat di Kecamatan Lainea.
Massa menolak pembangunan Mako Kopassus di lahan tersebut karena dibangun di atas area perkebunan yang menjadi mata pencarian warga.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pejuang Tanah Ulayat Konawe Selatan berunjuk rasa di Kantor Bupati Konawe Selatan. Sambil membawa hasil bumi, mereka mendobrak pintu gerbang kantor bupati yang dijaga Satpol PP.
Massa yang mayoritas adalah petani berhasil merobohkan pintu gerbang dan masuk ke halaman kantor untuk menemui bupati.
Warga menolak pembangunan markas karena lokasi tersebut merupakan tempat permukiman dan perkebunan yang menjadi mata pencarian mereka.
Lahan yang akan digunakan seluas 500 hektar tersebut dulunya merupakan bagian dari eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Kapas, yang kini telah dijadikan warga sebagai tempat permukiman dan perkebunan.
Massa ditemui langsung oleh Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo. Bupati Irham mengatakan akan mempelajari status kepemilikan lahan tersebut, apakah milik masyarakat atau pemerintah. (TIM)