
Dorong Transisi Energi dan Kesejahteraan Rakyat: PLN UIP KLB Luncurkan Program Electrifying Marine di Sungai Kakap
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine di Desa Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Program ini menjadi langkah nyata PLN dalam mendukung transisi energi nasional sekaligus memberdayakan nelayan lokal melalui pemanfaatan listrik untuk kegiatan produktif di sektor kelautan.
Acara peresmian program ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Bupati Kubu Raya yang diwakili oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kubu Raya Hefmi Rizal, General Manager PLN UIP KLB Johar Wijaya, dan Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Kubu Raya Arifin Nur Aziz. Turut hadir pula kelompok nelayan, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan para pelaku usaha mikro di wilayah pesisir.
Dalam sambutannya, Johar Wijaya menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi PLN sebagai penyedia energi hijau dan agen pembangunan nasional.
“Kami ingin agar listrik tidak hanya berhenti di lampu rumah, tapi bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Dengan Electrifying Marine, nelayan bisa lebih hemat, lebih efisien, dan tentunya lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
PLN memberikan bantuan konkret berupa instalasi motor listrik untuk perahu nelayan, cold storage berbasis listrik, dan bantuan alat pengolahan hasil laut yang dapat digunakan secara komunal oleh kelompok nelayan. Ini adalah bentuk dukungan nyata PLN terhadap efisiensi operasional dan peningkatan kualitas hasil tangkapan nelayan di daerah pesisir.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kubu Raya, Hefmi Rizal, sangat mengapresiasi langkah PLN ini. “Kami sangat terbantu. Bantuan ini sangat tepat sasaran karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat pesisir. Dengan biaya operasional yang turun, nelayan bisa mengalokasikan penghasilannya untuk hal lain, seperti pendidikan anak atau perbaikan kapal,” katanya.
Salah satu perwakilan nelayan, Samsudin, mengaku merasakan langsung manfaat program ini. “Biasanya kalau pergi melaut, saya habiskan sekitar 70–80 ribu untuk solar. Sekarang dengan motor listrik, saya hanya butuh 10 ribu untuk isi daya di rumah. Ini sangat membantu,” ujarnya sambil tersenyum.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah daerah mampu menghadirkan solusi nyata untuk mendorong elektrifikasi sektor produktif, memperkuat ketahanan ekonomi pesisir, serta mendukung komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi karbon melalui transisi energi bersih. (Rilis/PLN UIP KLB)