Perayaan Kue Bulan Menjadi Simbol Keharmonisan Antar Warga
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menghadiri Mooncake Festival 2025 di Taman Alun Kapuas dan menyebut perayaan ini sebagai simbol keharmonisan warga.
Pemkot Pontianak akan terus mendukung perayaan tradisi kue bulan agar dapat berlangsung setiap tahun.
Mooncake Festival 2025, sebagai tradisi budaya masyarakat Tionghoa, digelar di Taman Alun Kapuas pada Minggu malam.
Suasana festival berlangsung meriah dengan lampion warna-warni, penampilan barongsai, musik tradisional, dan kuliner khas Tionghoa yang menarik perhatian warga dari berbagai kalangan. Tak hanya itu, sebanyak 2.000 kue bulan juga dibagikan kepada para pengunjung.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, yang turut hadir dalam Festival Kue Bulan ini, menyatakan komitmen Pemerintah Kota Pontianak dalam menjaga dan mengembangkan keberagaman budaya.
Ia mengapresiasi seluruh masyarakat Tionghoa yang telah berperan aktif melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Ia menilai, perayaan kue bulan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan simbol kebersamaan dan keharmonisan warga Pontianak yang majemuk.
Edi berupaya menjadikan Pontianak sebagai kota yang berbudaya, harmonis, dan toleran dengan menumbuhkan semangat gotong royong serta kebahagiaan bagi warganya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kue Bulan 2025, Hendry Pangestu Lim, mengatakan kegiatan ini digelar untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan menumbuhkan rasa kebersamaan lintas etnis di Kota Pontianak.
Hendry menambahkan, tradisi kue bulan merupakan simbol persatuan, rasa syukur, dan doa untuk kemakmuran. Ia berharap dukungan pemerintah dan masyarakat terus mengalir agar perayaan budaya seperti ini dapat berlangsung secara berkelanjutan setiap tahun. (END)